Masihkan Aku Memiliki RasaTanggung Jawab?
August 17, 2018
5 Comments
Tanggung jawab adalah tugas berat yang harus kita emban untuk melanglang buana di bumi ini. tanggung jawab akan memberikan kepercayaan dari orang lain ketika kita melaksanakan dengan setulus hati.
Saya hidup dan dibesarkan dari keluarga pas-pasan, ibu bekerja sebagai penjahit dan bapak sebagai tukang kayu ikut pemborong di Jogja. Dalam benak masih ingat sekali, ketika liburan sekolah pasti di ajak bapak ke tempat kerjanya, waktu itu di kampus UGM dan SMA Adi Sucipto.
Dulu bapak selalu memberi nasihat kepada saya ' DADI UWONG IKU KUDU DUWE JIWA TANGGUNG JAWAB LEE ! ' jadi orang itu harus memiliki rasa tanggung jawab nak ! dan pesan itu masih saya pegang hingga sekarang.
Apalagi kita hidup, harus berhubungan dengan orang lain ketika kita membutuhkan dan ketika orang lain membutuhkan kita. Tanggung jawab akan memberikan kepercayaan kepada kita dan orang lain ketika setelah melakukkannya amanat nya.
Mengkesampingkan atau istilah jowone ngetehengke ! hal ini akan mengurangi bahkan akan menghilangkan rasa kepercayaan kepada diri kita. Kita beruntung diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang sekiranya bisa, orang lain pasti memberikan kepercayaan bahwa kita bisa melakukannya.
Contoh saya sendiri, tanggun jawab besar ketika diberi kepercayaan untuk melaksanakan event wedding maupun entertaiment. Pemberi kepercayaan jauh hari, bulan dan tahun merencanakan event tersebut sukses tidak ada halangan suatu apapun.
Jika saya mengkesampingkan tanggung jawab apalah jadinya, harusnya memberikan pelayanan eh malah ngenthengke ! lambat laun jalan rezqi akan tertutup oleh olah saya. Alhamdulillah,sampai detik ini para kolega masih memberikan kepercayaan penuh kepada saya, rezqi yang baroqah bagi keluarga, Amien ...
Hidup saya jauh dari keramaian kota, hidup didaerah terpelosok di perbatasan kota Klaten, dulu sering banjir dan ketika musim hujan pergi kesekolah harus memikul sepeda onthel sekitar 3 km. Demi Allah saya tidak mengarang cerita, itulah histori waktu kecil dan karena itulah saya bersemangat agar bisa menjadi manusia yang mempunyai Tanggung Jawab.
Saya hidup dan dibesarkan dari keluarga pas-pasan, ibu bekerja sebagai penjahit dan bapak sebagai tukang kayu ikut pemborong di Jogja. Dalam benak masih ingat sekali, ketika liburan sekolah pasti di ajak bapak ke tempat kerjanya, waktu itu di kampus UGM dan SMA Adi Sucipto.
Dulu bapak selalu memberi nasihat kepada saya ' DADI UWONG IKU KUDU DUWE JIWA TANGGUNG JAWAB LEE ! ' jadi orang itu harus memiliki rasa tanggung jawab nak ! dan pesan itu masih saya pegang hingga sekarang.
Apalagi kita hidup, harus berhubungan dengan orang lain ketika kita membutuhkan dan ketika orang lain membutuhkan kita. Tanggung jawab akan memberikan kepercayaan kepada kita dan orang lain ketika setelah melakukkannya amanat nya.
Mengkesampingkan atau istilah jowone ngetehengke ! hal ini akan mengurangi bahkan akan menghilangkan rasa kepercayaan kepada diri kita. Kita beruntung diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang sekiranya bisa, orang lain pasti memberikan kepercayaan bahwa kita bisa melakukannya.
Contoh saya sendiri, tanggun jawab besar ketika diberi kepercayaan untuk melaksanakan event wedding maupun entertaiment. Pemberi kepercayaan jauh hari, bulan dan tahun merencanakan event tersebut sukses tidak ada halangan suatu apapun.
Jika saya mengkesampingkan tanggung jawab apalah jadinya, harusnya memberikan pelayanan eh malah ngenthengke ! lambat laun jalan rezqi akan tertutup oleh olah saya. Alhamdulillah,sampai detik ini para kolega masih memberikan kepercayaan penuh kepada saya, rezqi yang baroqah bagi keluarga, Amien ...
Hidup saya jauh dari keramaian kota, hidup didaerah terpelosok di perbatasan kota Klaten, dulu sering banjir dan ketika musim hujan pergi kesekolah harus memikul sepeda onthel sekitar 3 km. Demi Allah saya tidak mengarang cerita, itulah histori waktu kecil dan karena itulah saya bersemangat agar bisa menjadi manusia yang mempunyai Tanggung Jawab.
mengapa harus malu dengan pekerjaan kasar, toh semua itu hanya satu, makan ...
Luarbiasa menginspirasi sekali kisahnya mas :)
ReplyDeleteKalo kata orang tua saya, 'Rezeki jangan ditolak;'. Jadi alhamdulillah, pekerjaan apapun meskipun serabutan, meski dibayar ga seberapa, asalkan hahal.. tak lakoni.
Suwun mas, tulisanmu menginspirasi sekali.. hehe
Fajarwalker.com
yubs mas Fajar, sebenarnya komentar harus masuk kotak spam, utu ada url hidup nya , sampeyan koment saya pasti saya main ke blog sampeyan ... pasti ...
Deletesekedar cerita mas, dari saya pribadi , wong deso jauh dari keramaian kota :) ... dengan internet akhirnya bisa meraih apa yang sebelunya saya tidak rencanakan ...
iyo mas, ngapain malu dengan pekerjaan, harus dilakoni kanthi ikhlas, yang penting halal ... 1 yang cuman di welingke bapak dan ibu saya ... jangan mengemis di kala kamu masih bisa untuk bekerja dengan anggota tubuhmu ...
Kita masih mempunyai ALLAH SWT , pasti DIA akan memberi rezqi jika kita mau berusaha ...
Salut dan angkat 2 jempol dari aku buat sampeyan, mas Teguh 👍👍
ReplyDeleteSelalu ingat nasehat orang tua dan selalu melaksanakan tanggung jawab hal apapun semaksimal mungkin.
Kuperhatikan selama ini, beberapakali mas Teguh banyak mensupporti saya termasuk memberi masukan untuk kemajuan blog dan channel baru Youtube ..., artinya jiwa mas Teguh ini pribadi yang baik, mau berbagi dan masukan.
Humble bahasa Inggrisnya.
wow alah mas, berbagi cerita, ngapo harus ditutupi, la wong kenyataan saya di besarkan dari keluarga pas-pasan ...
DeleteAlhamdulillah saya bisa menggapai impian, sujud dan syukur kepada-NYA ...
Humble kih panganan dari inggris ta ? :D :D :D
Semoga selalu diberi rizki yang barokah untuk njenengan sekeluarga ya mas. Turut terharu membaca tulisan yang penuh tanggung jawab ini.
ReplyDelete